Jumat, 16 April 2010

Triangle Love


“Dek,, mau gag kukenalin sama temenku?,” ucap Sisy sambil menarik tangan Ara.
“Hah? Bole-bole aja mbak,” jawab Ara dengan senyum diwajahnya memperlihatkan kedua lesung pipinya yang bersembunyi.
Sisy menarik Ara keluar rumah dengan semangatnya yang menggebu-gebu. Mereka berdua berlarian menuju rumah Sisy yang nggak jauh dari rumah Ara. Sesampainya di teras rumah Sisy,
“Hee.. Nglamun aja. Eh kenalin Zak, temenku ngrangkep adekku,” kata Sisy.
“Oh, Iya. Zaki. Kamu?” kata Zaki sambil bersalaman dengan Ara.
“Ara,”
Mereka bertiga bercengkrama di teras rumah Sisy. Sesekali tertawa bersamaan. Sampai menjelang sore. Zaki berpamitan untuk pulang. Pertemuan itupun berakhir.
“Dek, gimana si Zaki?” tanya Sisy.
“Gag gimana-gimana. Kenapa mbak? Mbak naksir Zaki ea? Hayo-hayo,” Goda Ara.
“Ya gaglah! Mbak mau nyomblangin dia ke kamu dek,”
“Hwee???? Haha.. mbak ini.. ada-ada aja pake acara nyomblang-nyomblangin aku segala. Udahlah, ku pulang dulu mbak,” pamit Ara.
“Lho dek, serius ini,”
“Yayaya… terserahlah,” jawab Ara sambil berlalu.
Beberapa bulan kemudian, mereka bertiga semakin akrab. Mereka punya basecamp sendiri. Kadang mereka berkumpul bertiga, kadang juga berdua karena Zaki orangnya memang sibuk. Sebagai orang yang paling muda, Ara kagum dengan kepribadian Zaki yang mandiri. Sampai suatu ketika, hanya Ara dan Zaki yang berkumpul.
“Eh, Ra. Aku lihat di fbmu, kamu lagi berpacaran sama Mita ea?” tanya Zaki.
“Olala…. Cuma iseng kog kak. Lagipula Mita juga yang ngajak aku buat in rel,”
“Aku ngelihat wall kalian lho.. jadi merinding ndiri. Pake sayang-sayang segala,”
“Doeng. Biasa ja kak kyak gitu,”
“Hati-hati lho Ra, takutnya jadi beneran,”
“Gaglah kak. Mita tuh sudah ada yang disukai. Aku juga lagi suka sama cwok kok,”
“Cie-cie. Siapa, Ra?”
“Bukan suka sih.. cuma sekedar kagum saja,”
“Ia,, tapi siapa Ra,”
“Adda ajjjjjjaaaa,”
“Yah Ara, kakak jadi penasaran nih. Siapa tau kakak bisa nilai dia,”
“Iya-iya, Cari aja alamat fbnya zhokerz@gmail.com. Tuh orangnya,” jawab Ara dengan muka merah padam nahan malu.
“Ah… gag mungkin. Masa alamat fbku sendiri, Ra,”
“Yaudah kalau gag percaya,”
“Hehe.. iya-iya. Ntar aku lihat deh anaknya kyak gimana,”
Percakapan menjadi diam sejenak disusul datangnya Sisy membuat suasana yang canggung menjadi ceria lagi. Tiba-tiba hp Ara bergetar. Ada sms masuk. Dari Aldy, mantan Ara. Ara yang semula ceria berubah jadi tegang gag karuan.
“Siapa dek?” tanya Sisy.
“Aldy, mbak. Dia udah di depan rumahku. Gimana iniiii!!!!!!” jawab Ara kalut.
“Udah, ajak aja kesini. Kita hadepin bareng-bareng,” jawab Sisy.
“Siapa, Sy?” bisik Zaki.
“Mantannya Ara,”
“Ouh,”
Beberapa menit kemudian, Ara dan Aldy datang. Setelah perkenalan singkat, disusul debat yang seru sekali antara Aldy dan Zaki sampai-sampai Ara dan Sisy hanya terdiam saja melihat keduanya. Ara pun semakin kagum sama Zaki. Debat pun berakhir setelah Aldy berpamitan untuk pulang.
“Kak zaki hebat!!!” teriak Ara kegirangan.
“Hehe. Eh,Ra. Tadi uda kulihat fbnya dia lho,”
“Terus? Menurut kak Zaki, dia gimana?” tanya Ara.
“Kayaknya dia anak bandel lho, Ra,”
“Ara gag peduli,”
Tengah malamnya Sisy telpon Ara. Demi mendengarkan curhatannya Sisy, Ara rela sampai gag tidur padahal besok masih sekolah. Dan isi curhatan itu amat sangat membuat Ara Shock. Mengetahui bahwa sebenarnya Sisy suka sama Zaki. Dan semuanya pun menjadi sangat jelas… Ara menutup telpon dan Ara pun menangis. Hatinya yang baru saja sembuh dari luka harus disayat-sayat lagi. Hp Ara bergetar. Sms masuk dari Sisy.
-Dek, kok ditutup telponnya?
-maaf mbak, kebelet tadi, hehe. Ara
Padahal Ara menutup telponnya karna dia gag mau kalau mbak Sisy tau dia lagi nangis
-Ouh, ea. Gpp. Dek, enaknya gimana?
-mbak jangan maksa kak Zaki buat suka ma aku lagi. Klo emang kalian berdua saling suka ya jadian aja. Gag usah saling gengsi.gag usah ngerasa saling gag pantes. Aku tidur dulu mbak, besok masih sekolah.
-Iya, makasih ea dek. Uda rada plong sekarang.dek, janji gag bakal bilang sama Zaki atau siapapun. Ini rahasia kita berdua. Ok
-Iya.
Ara pun duduk dipojokan kamarnya. Diam.. namun air matanya gag bisa berhenti untuk menetes. Semua memori yang telah dia tutup terbuka lebar. Teringat akan masa lalunya yang menyakitkan. Dan untuk kesekian kalinya Ara harus mengalaminya. Ditusuk dari belakang sama teman sendiri.
“AKU BENCI JATUH CINTA!!!” teriak Ara sambil melempar bantal yang dipeluknya.
Semenjak itu Ara berusaha untuk jaga jarak dengan keduanya, baik Zaki maupun Sisy. Dan disaat Ara terpuruk, Aldy dengan setia menemani Ara meskipun Ara selalu bersikap acuh, tapi Aldy tetap pantang menyerah. Tetap berusaha agar bisa balikan lagi sama Ara. Dan Ara tetap saja tak bergeming.
Sampai pengumuman hasil seleksi PTN pun Aldy tetap dampingi Ara. Memberikan pandangan tentang universitas-universitas yang akan dituju Ara. Namun semua perhatian Aldy itu Ara anggap gag lebih dari perhatian seorang kakak sama adiknya. Hati Ara sudah tetutup buat Aldy.
Disaat titik jenuh itu memuncak…Zaki datang dan ingin membantu Ara. Meskipun Ara tahu, hal itu akan membuat kontroversi belum lagi perasaan Sisy yang akan tersakiti nantinya, Ara tetap menerima uluran tangan Zaki. Dan semua yang Ara prediksikan sebelumnya pun terjadi..
Sisy patah hati. Apalagi setelah Ara menulis status di facebooknya ‘salahkah saya jika saya sayang dia’ yang langsung mendapatkan komentar dari Sisy bahwa gag ada yang salah dengan rasa sayang. Yang penting kita harus jujur pada semua yang bersangkutan dengan orang yang kita sayangi., Zaki dan Sisy. Dan pertanyaan-pertanyaan Sisy yang membuat Ara semakin merasa bersalah karena Ara juga tahu rasa sakitnya ditusuk sama teman sendiri. Karena Ara merasa, dia gag ada bedanya sama sahabat Sisy yang udah ngerebut orang yang Sisy sayang. Setelah itu, facebook Ara langsung dihapus dari facebook Sisy.
Ara bingung harus gimana… Sisy salah paham. Mencoba untuk menghubungi, tapi gagal terus. Datang ke rumahnya, tapi Sisy pergi entah kemana. Sisy menghilang begitu saja tanpa mendengar penjelasan dari Ara.
Zaki baru menyadarinya setelah facebooknya juga dihapus sama Sisy. Ara gag tahan lagi. Dan dengan amat sangat terpaksa, Ara membuka rahasianya dengan Sisy supaya Zaki tahu semuanya. Supaya clear semuanya. Zaki merasa bersalah juga. Tapi terlambat… Sisy sudah menghilang…
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo