Kamis, 07 Januari 2010

Dan puisi ini tercipta

Otakku kacau
Berbagai pikiran berloncatan kesana kemari
Ingin tidur
Tapi malah merangkai pikiran menjadi sebuah kesatuan
Ahh. . aku tak mau begini
Ku ambil secarik kertas
Dan tanganku pun trus menari diatasnya
Entah sejak kapan ku memikirkannya. .
Dirinya. . menginspirasiku
Membuat tanganku menari semakin cepat
Meninggalkan bayang-bayang indah setelahnya
Tentangnya. .
Kehidupannya. .
Sifatnya. .
Kebiasaannya. .
Kata-katanya. .
Tingkah lakunya. .
Senyumnya. .
Tawanya. .
Tangisnya. .
Amarahnya. .
Cemberutnya. .
Kekasihnya. .
Dan mungkin
Kematiannya. .
Semua menjadi bayang-bayang tari si tangan
Yang tercipta Karna otak tak mau diam
Kini otak mulai terdiam
Dan tangan pun memperlambat tarinya
Hingga akhirnya dia berhenti. . .
Dan puisi ini tercipta

Senin, 04 Januari 2010

Begini. . begini dan begini. .

Tersentak dengan pertanyaan seorang teman,"knapa? kog gag begini?"
Lalu berfikir
Kenapa ya??
Dan otakku pun mulai beraksi
Jika aku begini. . maka akan begini. .
Tapi gimana??
Aku sih maunya begini. .
Meskipun bakal begini resikonya
Enaknya kalo begini. . aku takut jika nantinya akan begini. .
Trus gimana??
Masa' harus
begini??
Selamanya begini??
Begini. .
Begini. .
Begini. .
dan
Begini. .
Slalu saja begini
Takkan pernah brubah

Sabtu, 02 Januari 2010

tik.tik.tik...


Detik-detik menjelang perpisahan pun semakin dekat
Yang kuingin disaat ini..
Berbicara dengannya
Membicarakan yang dulu tertunda
Dan hingga saat ini aku masih bertanya-tanya
Benarkah apa yang kurasakan dulu sama seperti dirimu??
Kutahu.. semua terlambat
Tapi ku tetap ingin dengar pengakuan darimu…apapun itu…
Dan kuingin kamu mendengar pengakuan dariku
Bahwa aku sayang kamu… aku cinta kamu..
Aku nggak peduli kamu mau bilang apa
Benci aku? Sangat membenciku? Bahkan muak kepadaku..
Sampai-sampai untuk melihatku saja tak mau..
Namun,, jika jawabannya berbeda dari apa yang kupikirkan..
Bolehkah aku memelukmu.. mencium keningmu..
Sebelum kita berpisah untuk slamanya..
Dan ku takkan pernah mengganggu hidupmu lagi..
Kurasa kita sama-sama egois
Gag ada yang mau mengalah
Bahkan hanya untuk mengucap kata maaf
Biarlah aku yang mengawali dan mengakhirinya..
Maaf dan terimakasih
Maaf atas semua perlakuanku dulu
Maaf jika aku mengacuhkanmu
Maaf jika aku membuatmu sengsara
Maaf jika aku slalu mengganggu kehidupanmu
Maaf karna aku nggak pernah ngungkapin perasaan ini…
Dan,
Terimakasih karna bersedia mengenalku
Terimakasih atas semua perhatianmu yang slalu kuanggap itu penyiksaan
Terimakasih karna dirimu membuatku belajar untuk lebih baik
Terimakasih tlah mengajarkan padaku untuk menghargai orang lain
Terimakasih tlah mengajarkan padaku rasanya jatuh cinta meskipun sakitnya teramat sangat
Terimakasih tlah memberikan padaku kenangan yang gag akan pernah kulupa…
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo