Senin, 31 Desember 2012

My soulmate...

Tuhanku Yang Maha Penyayang,

Aku tahu dengan pasti
bahwa Engkau sedang memelihara
belahan jiwaku di luar sana,

dan Engkau tahu bahwa hatiku
telah lama pilu dalam kerinduan
untuk memenuhi undanganMu
agar aku membangun keluarga
yang tenteram dan penuh kebaikan.

Tuhan, jadikanlah aku tertarik
hanya kepada dia yang setia
kepada yang benar,
daripada yang hanya berharta
tanpa kemuliaan hati.

Wahai Yang Maha Cinta,
basuhlah dahaga jiwaku ini,
segeralah Kau sandingkan aku
dengan belahan jiwaku.


amieenn ya اَللّهُ (˘ʃƪ˘)

with Satriaku, A.S.N.H ♥♥♥


Welcome 2013


311212
hari ini malam pergantian tahun
seperti 2 tahun sebelumnya..
hujan selalu mengiringi
tahun tahun yang telah kulewati
senang .. susah..
semua yang pernah kurasa..

malam ini..
meningatkanku pada seseorang
malam dimana terakhir dia berada di dunia yang fana ini
pergi ke peraduan Sang Pencipta
kadang terbesit tanya..
"apa kabar mbahti disana??"
tapi rasanya tak mungkin juga..
dunia kita sudah berbeda bukan??

2012
tahun dimana aku belajar
belajar untuk menerima semua ujian dari-Nya
berat??
tentu saja..
tapi aku percaya semua akan indah pada waktunya..
siapa yang menyangka dia akan datang secepat ini??
tak ada yang tahu..
aku pun tak tahu
seakan dia adalah jalan yang اَللّهُ berikan untukku
setelah berulang kali aku mencoba tuk bangkit
akhirnya waktu ini pun tiba
bahagia??
tentu saja..
bahkan aku tak tau harus berkata apa untuk melukiskannya

2013
berharap ini akan menjadi tahun yang lebih baik dari sebelumnya
semua impian yang ada...
semua harapan yang ada..
aku ingin mewujudkannya satu per satu..
sampai tahun yang baru nanti akan datang :)

hope my dreams come true.. amin

Kamis, 20 Desember 2012

Almamaterku Tercinta,, Universitas Airlangga

            Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya


Jujur saja, awalnya gag ada bayangan buat masuk di Universitas Airlangga. impianku terbesar saat SMA adalah masuk di ITS jurusan Despro... mengikuti jejak pekerjaan ayahku yang seorang designer *meskipun ayahku lulusan UNAIR.

aku gag terlalu suka dengan pelajaran IPS.. khususnya ekonominya.. sejak kelas 1 SMP,, yang namanya mata pelajaran ekonomi slalu saja bikin pusing kepala karena harus terjun ke pasar inilah,, itulah..
masih ingat dengan Guru Ekonomiku yang namanya Pak Eko.. guru yang sekilas mirip dengan Megy Z, si penyanyi dangdut.. begitulah teman-temanku menyebutnya.

masuk SMA, kelas 1 ada mata pelajaran Akuntansi dan  itu selalu saja membuat saya sumpek.. apalagi gurunya rada sangar *gomene bu Iffa :) makanya gag ada bayangan buat masuk jurusan IPS.. *buat ngehindari yang namanya akuntansi. hahaha :D

itulah sebabnya aku gag begitu 'ngeh' sama yang namanya ekonomi dan semua hal yang berbau ekonomi. dulu yang ada dipikiranku hanyalah desain.. desain.. dan desain.
tapi nyatanya waktu itu aku terlanjur sakit hati sama ITS gara-gara ditolak cintaku sama Geomatika *nahlohh?? kenapa jadi Geomatika bukannya Despro??
jadi ceritanya aku ikutan PMDK Prestasi di ITS. Karena gag ada pilihan jurusan Despro.. akhirnya ngambil Geomatika dehh

nah setelah sakit hati yang teramat dalam *ecieh kyak apa aja hahahaha XD
akhirnya aku mutusin buat ngambil UNAIR di SNMPTN dengan pilihan IPC tanpa noleh-noleh lagi ke ITS
ehh.. ternyata diterima *alhamdulillah ya sesuatu jare syahroni


masuk di UNAIR...
hmmm.. jujur masuk di UNAIR itu berasa kayak rumah sendiri.. gimana nggak?? kakak sepupuku yang masih kuliah disini aja masih ada 4, belum lagi para sepupu yang bertaburan jadi dosen di kampus A dan kampus B *kampus C gag terjamah.. wkwkwk dan keponakanku malah satu jurusan sama aku. apalagi di ekonomi.. masuk ke kampus.. dilantai 3 tempat dimana ditempel foto-foto para alumni dan orang-orang penting bertaburan disana.. dan tentunya foto beberapa pakdhe dan budheku juga ada disitu. apalagi pas ada acara temu alumni feb.. tentu saja para pakdhe-budhe, om-tante, kakag spupuku dan juga ortuku pada ngumpul semua.. =_______= 

itulah kenapa aku gag begitu sreg masuk di UNAIR.. pengennya sih nyari suasana baru.. tapi takdir menentukan yang lain.. ya dijalani saja :)

dan ternyata ekonomi itu menyenangkan.. apalagi jurusanku ini.. ilmu dunia akhirat sekaligus dehhh.. 

tak kenal maka tak sayang

sebelum aku kenal Ekonomi Syariah.. rasanya ogah banget dehhh masuk disitu.. apalagi namanya yang mentereng "EKONOMI" tapi lama-lama di dalami.. ternyata indah juga.. bisa dapet 2 ilmu sekaligus.. dunia dan akhirat :') perfecto banget dehh Ekonomi Islam Unair ♥♥♥



Rabu, 19 Desember 2012

Dear Neptunus


"Dear, Neptunus...

aku mencintainya. di depannya aku menjadi diriku sendiri. seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku, dia pun begitu. membuatku hanyut oleh sorot matanya, membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya. sampai aku tak bisa katakan apa- apa padanya, bahkan untuk sekedar bilang : Rindu atau Butuh. banyak yang ga ngerti, lalu terluka dan saling menyalahkan.
maka aku tuliskan saja, lalu kusimpan, dan mungkin aku kirimkan ke.... entah kemana."
 (kugy, perahu kertas)

Dia pun Bercerita...


Jari-jari lentikmu menggamit sebatang rokok lagi. Mungkin batang yang ketujuh malam ini. Asap mengepul pekat, lekat dalam lamunanmu. Kau jeda sejenak sebelum meneruskan cerita itu lagi. Aku mulai mual karena asap-asap itu menerobos masuk ke paru-paru. Aku bukan perokok tapi aku bertahan, demi kamu. Bahkan, saat derai gerimis mulai menghajar seru.
“Bagaimana itu berawal?” Tanyaku. “Ha.. ha..” kau mulai dengan tawamu yang berderai seperti derai gerimis dan kita tak pernah peduli dengan gerimis ini. Walau basah menjamah baju-baju ini tapi kita tetap nikmati percakapan ini. Dingin seperti meghilang karena kehangatan yang hadir berhasil mengusirnya. Pohon mangga yang melingkupi tempat duduk yang basah ini, mengayunkan rantingnya yang penuh dedaunan untuk memercikan air ke tubuh kita. Sedang kita tenggelam dalam ceritamu. Dengan duduk di atas kursi kayu panjang tanpa meja, tak ada teman selain kita kecuali dua cangkir sisa Capuccino yang tertutup, kau taruh sembarangan di bawah kursi yang kita duduki. “Aku sudah merokok sejak SMP”, kau mulai memungut kembali kepingan kaleidoskop hidupmu. “Sejak SMP kelas dua tepatnya. Senior-seniorku di kampung yang mengajariku bagaimana menikmati rokok. So, jangan selalu berfikir kampung itu alim, pergaulannya tak seperti di kota. Aku bisa pastikan, tak jauh beda!” Kau mendesah lalu menghisap, membiarkan asap rokokmu membentuk lingkaran-lingkaran di tengah dingin dan derai gerimis. “Itu gunanya teve!” Kau seperti menarik kesimpulan.
Lalu kau melanjutkan. “Aku tumbuh di lingkungan yang memungkinkanku menjadi gadis yang periang, gampang percaya dan mudah bergaul. Itu mungkin yang jadi masalah utama bagiku”, kau jentikkan jari telunjukmu ke rokokmu, debu rokok berguguran di sampingmu. “Masih lekat dalam ingatanku, tiap ada kumpulan muda-mudi di kampung, disitulah dimulainya transfer pengalaman dari senior ke yunior. Biasanya, selalu ada pertemuan rutin muda-mudi. Selepas arisan atau rapat, kami ngumpul. Awalnya, yang perempuan dengan perempuan dan yang laki-laki dengan laki-laki. Lalu kami bentuk semacam genk, hanya sedikit yang tidak ikut. Kami selalu mengolok-olok yang tidak ikut sebagai orang kolot! Kuper! Kampungan! Ha…ha.. Padahal kami semua orang kampung, ya?!” Tawamu kembali berderai seperti menyambut derai gerimis yang memayungi wajahmu. Bunting-bunting air meleleh pelan di pipimu menuju ke dagu. Sejuk. Kupikir saat itu tak ada yang lebih menyejukkan daripada pipimu.
“Tiap malam minggu genk kami ngumpul. Awalnya, kami yang yunior, yang masih SMP hanya coba-coba merokok. Sebatang-dua batang. Makin lama kami nyoba ikut menegak minuman, satu-dua rolling. Tapi jangan salah, kami tak pernah nyoba nge-drugs! Hanya rokok dan minum. Soal minuman, kami lebih suka ciu atau topi miring. Pertama nyoba mau muntah. Baunya menyengat, hidungku serasa ditusuk-tusuk jarum. Tapi keinginan untuk jadi anggota genk, biar gak diolok-olok, membuatku bertahan. Saat minuman mulai menerobos tenggorokan, tenggorokan ini serasa terbakar. Rasanya pening, saat itu dunia seolah gelap dan berputar-putar seperti komedi putar yang di tarik kencang”, kau berjeda sejenak seraya menata rambutmu yang terkulai basah yang melekat pada jaket coklat matang-mu. Kau terlihat alami dengan rambut yang basah. Ah.. mirip Dian Sastro? Bukan! E.. Luna Maya? Tidak juga, karena matamu tak sebiru miliknya. Nah.. seperti bidadari selepas mandi!
Lalu, kau menatap mataku dalam, seperti ingin mencari sesuatu. Dan sepertinya kau tak menemukan apa-apa. Hanya biji matamu yang besar sedikit mengerling. Entah apa maksudnya. Membaca matamu memang pekerjaan paling susah. Seperti waktu aku sekolah dulu yang selalu ketakutan bila bertemu soal matematika, begitu pula saat aku berusaha membaca matamu. Takut. Entah karena apa. Ataukah takut jangan-jangan aku bisa mengetahui yang sebenarnya di balik semua tatapanmu?
Kau lanjutkan lagi ceritamu sedang aku tetap diam. “Senior-senior itu kupikir, memang kurang ajar! Selepas kami sering ikut, mereka mulai minta uang pada kami. Kadang, mereka malah tak ikutan patungan sama sekali untuk membeli minuman. Cuiihhh! Dasar perempuan-perempuan murahan!” Kau lempar muka ke samping. “Mereka juga mengajari kami bagaimana harus cari pacar yang bisa diporoti! Hi..hi..hi… Sekarang aku sadar. Aku juga murahan!” Kau seperti mengutuk lalu menertawakan diri sendiri. 
Kamu tergelak, mengadah, mempertontonkan lehermu yang berjenjang dan sesuatu mendorong-dorong dari dalam dadaku. Tapi aku tetap diam.“Tak sampai setahun, kami para yunior, telah sama mahirnya dengan para senior. Kami juga mulai sembarangan, kadang kami ngajak genk laki-laki untuk bergabung bersama kami. Bayangkan apa yang terjadi. Kacau! Dan kamu tahu? Orang tua kami seperti mendiamkan. Keterlaluan!” Kau geleng-gelengkan kepalamu seraya tersenyum, seperti tak percaya. Lalu kau buang putung rokok yang tersisa, menarik satu tanganku lalu menggosok-gosoknya dengan kedua tanganmu. Aku biarkan saja. 
“Aku mulai merasa dingin. Biar gak dingin, ya?!” Katamu. Aku cuma mengangguk, buyar senyum tak tertahan dari wajahku.Kau masih memainkan jari-jariku, kadang menempelkannya di pipimu, di bibirmu dan aku masih pegang kendali alam bawah sadarku… “Dan, entah kapan kejadiannya. Mungkin saat itu aku telah SMA. Aku kehilangan keperawananku...”, suaramu kali ini terdengar letih, berat. “Sesungguhnya, swear!” Kau acungkan dua telunjukmu untuk meyakinkanku. “Aku termasuk orang yang conservative bila bicara soal seks.” (Menurutku, pilihan katamu kurang tepat!) “Dan aku bangga mengakui hal itu. Aku orang yang menjunjung tinggi keperawanan, tapi mungkin memang nasib. Karena mabuk berat bersama teman, aku tak tahu kapan dan siapa yang merenggut mahkotaku, bahkan di mana?!” Kau gelengkan kepalamu lagi sambil tersenyum kecut. Gigi-gigi kokohmu menggigit bibirmu yang merah. “Dan.. Aku memang menyesal. Menyesaaal sekali! Dunia serasa berakhir saat itu juga”, katamu lirih. “Namun, berawal dari itu juga, aku mulai gila!” Kali ini kau seperti berteriak. “Aku jadi lebih berani bergaul dengan teman laki-laki. Terlanjur basah! Pikirku”, kau menoleh dan menatap kosong ke samping, seperti menebar lamunan di hadapanku. 
Menyesali perjalanan hidupmu yang melelahkan yang telah lalu.Kau lepaskan tanganku dari kedua tanganmu lalu menyalakan rokok kembali. Karena basah, rokokmu jadi sering mati dan kau pun kesulitan menyalakannya kembali. Aku mencoba membantu menyulutnya. “Terima kasih. Mulai saat itu, aku pintar cari lelaki. Dengan modal tampang yang cantik ini!” Kau terlihat begitu percaya diri saat berucap seperti itu. Memang benar, kamu cantik. Amat cantik bahkan, batinku.
 “Kadang, bahkan aku bisa punya tiga pacar sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Dan, tak ada satu pun dari mereka yang tak mau berkorban demi aku. Mereka semua orang yang kaya atau paling tidak bisa mendapatkan uang yang aku butuhkan. Maklum, biaya hidup makin mahal jadi aku tak bisa terus gantungkan hidupku hanya dari orang tua. Apalagi aku anak kost karena jarak rumah dan sekolahku cukup jauh”, kau berjeda sejenak seperti berfikir. “Huh… Jauh dari orang tua membikin hobi keluar malamku makin lama menjadi-jadi. Selalu ada saja alasan untuk itu. Dan aku jadi sering bolos sekolah. Namun, dengan keadaan seperti itu, malah memudahkanku untuk mendapatkan apa yang kuinginkan. Aku bisa beli HP yang lagi nge-trend, bisa ngisi pulsa tanpa keluar uang sepeser pun. Pakaian. Bisa beli make-up untuk jaga penampilan. Semua dari pacar-pacarku. Tapi, memang butuh keahlian tersendiri untuk bisa berbagi waktu untuk mereka. 
Aku mencoba untuk tak pernah serius dengan mereka dan ketika salah satu dari mereka mengetahui siapa aku, berapa pacarku, aku langsung putus hubungan dengan mereka semua. Ganti nomor baru, cari korban baru. Dengan potensiku dan kebodohan mereka, hal itu semudah membalikkan telapak tanganku”, kau balikkan satu telapak tanganmu, seolah menunjukkan betapa mudahnya kau melakukan itu.
“Ha..ha.. Kadang aku berfikir kalian itu mirip kerbau. Jinak! Kalian terlalu lemah berhadapan dengan kecantikan. Kami hanya perlu bersikap lemah lembut, sok alim dan kalian pasti langsung percaya pada kami”, kau seperti sedang mengolok-olokku. “Ehm.. Tapi anehnya sejak pertama kita ketemu, aku percaya kamu tidak seperti itu”, kau kembali menatapku lebih dalam, mencoba mencari jawaban. Aku coba alihkan tatapanku. 
Kau matikan rokokmu seraya berkata, “Ini rokok terakhirku. Aku berhenti demi kamu.” Lalu kau angkat kedua tanganmu dan menaruhnya di kedua pipiku. Hangat serta-merta menjalari sebujur tubuhku, dada ini kembali bergelora tapi aku tetap diam. Kami kembali bertatapan. Kali ini aku berjuang keras mengatasi ketakutanku. Cukup lama. Aku jadi memahami kenapa para lelaki itu begitu mudah kau jinakkan! Kamu benar-benar memahami keinginan laki-laki, bahkan saat masih mereka simpan jauh dalam hati. Mungkin beberapa menit telah lewat dan kita diam dengan posisi seperti itu, tapi kau tak menatapku lagi melainkan tertekuk. 
Bulir air gerimis meleleh melalui hidungmu yang menunduk. Huiihhh...!!! Aku lagi-lagi jadi memaklumi kenapa para lelaki jadi begitu lemah menghadapi kecantikan. Dan menurutku, kau adalah kecantikan itu sendiri.Kau lepaskan kedua tanganmu dari wajahku selepas mengusap air yang masih membasahi wajahku. “Sekarang sudah hangat kan?” Kau bertanya sembari sunggingkan senyum di pojok bibirmu. Aku seolah ingin, saat itu juga, waktu berhenti untuk memberiku momen lebih untuk menikmatinya. Dan, aku hanya mampu mengangguk. 
“Aku lanjutkan ceritaku lagi, ya?” Kau seperti minta ijin padaku. “Namun dibalik petualanganku itu, satu kali, aku pernah benar-benar jatuh cinta. Benar-benar jatuh cinta! Cinta yang akhirnya membawaku sampai di sini. Dia adalah guru baru di sekolahku. Tak ganteng amat tapi dia berbeda dengan laki-laki yang pernah aku kenal. Mungkin karena dia terlihat lebih dewasa daripada para lelaki bodoh itu. Tiap mengajar, dia seperti tengah menghipnotis kami. Cara bicaranya, cara jalannya, caranya menatap. Semuanya. Seolah membuatku merasa orang yang paling berdosa. Sepertinya dia lelaki alim. Seperti kamu, ya.. hi..hi..”, tawamu berderai lagi.
“Dan ternyata, cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Dia mencintaiku juga. Namun, tak lama selekasnya, dia pindah kerja ke kota ini. Harapanku terhadapnya tetap menggunung karena dia berjanji menikahiku, menerimaku apa adanya. Ha..ha.. Aku malu kalau mengingat-ingat peristiwa itu. Seperti cerita-cerita cinta di teenlit ya?!” Kau berjeda sejenak, menghela nafas. “Dia bahkan berjanji takkan menyentuhku, sebelum aku menikah dengannya. Tak butuh waktu lama buatku untuk membuat keputusan ikut dengannya ke kota ini. Bahkan tanpa ijin dari orang tuaku karena cinta telah membutakanku. Akhirnya, sampailah aku ke kota ini. Kota yang memenjarakanku dalam kegelapan, sebelum aku bertemu denganmu, tentunya…”, kau menatapku lagi, tersenyum manja. 
Lalu, kau lanjutkan ceritamu. “Tak lama selepas aku ikut dengannya, kebusukan perlahan kutemukan pada lelaki itu. Dia memang tak menyentuhku tapi dia sedikit mulai kasar terhadapku. Lalu lama-kelamaan, dia bilang aku adalah beban baginya. Dan, mimpi buruk itu akhirnya datang juga. Dia rampas hartaku yang tersisa lalu menjualku ke teman tidurnya, seorang mucikari. Ha..ha.. Dia seorang gay ternyata! Cuihh… Disitulah hidupku yang gelap dimulai. Aku bahkan tak tahu segelap apa hidupku itu. Masih adakah nyala yang bisa menerangi jalanku?” 
Kau nyaris menangis lalu terdiam, menatapku dengan rasa sayang yang paling mungkin terlukiskan. “Dan.. Aku harap nyala itu adalah kamu..”, kau hentikan ceritamu bersamaan dengan berhentinya gerimis yang sejak tadi membasahi kami. Air bunting menetes pelan dari kedua pipimu. Aku berusaha menenangkanmu. Kali ini aku memelukmu, menyentuh lembut keningmu dengan bibirku. Erat dan hangat. Kau mulai tenang dan senyum membuyar dari wajahmu.Lalu, kami berjalan bersama menuju rumah, menerobos gelap menuju terang rumah. Mungkinkah kau adalah pilihan tepat buatku? Ataukah Tuhan memilihku untuk menerangi jalan perempuan malang ini. Tapi … aku jadi teringat pesan ibu dan prinsip-prinsip dalam hidupku. Ibu, satu-satunya orang yang selalu kudengarkan tiap nasehatnya. “Hati-hati di kota. Kerja yang baik! Kalau cari istri hati-hati! Jangan sekedar cari teman tidur tapi carilah ibu bagi anak-anak kamu…”, kata ibu sebelum melepasku ke kota ini. 
Ya Tuhan! Maafkan aku. Bukankah Engkau Maha Pengampun dan aku juga harus punya tempat untuk orang-orang yang telah menyesali perilakunya dulu, seperti perempuan ini? Dan kupikir, tak ada salahnya kalau aku berharap dia akan jadi bagian dari hidupku. Ibu atau siapa pun tak perlu tahu rekam jejak hidupmu.Kau memang luar biasa. Kau seperti guru yang mengajari muridnya tentang pelajaran pertama. Malam ini, aku benar-benar bisa menikmati tiap lekuk keindahanmu. Pengalaman pertama dalam hidupku dan kulalui itu dengan penuh gairah. Dan, kau akhirnya tertidur pulas tapi tidak dengan aku. Gelap makin pekat selimuti malam ini. Bintang-bintang tetap enggan mendandani langit walau derai gerimis menghilang dari langit hitam. Bulan pun seperti malu, dia bersembunyi sejak sore tadi. 
Kamar ini sepi, hanya ada aku dan kamu. Tapi mataku tetap terjaga. Aku masih berfikir keras tentang hidupku dan hidupmu. Haruskah aku melanjutkan kisah ini? Menjadikan kau ibu dari anak-anakku? Aku memang terlanjur mengasihimu. Tapi kata-kata ibu, prinsip-prinsip hidupku, terus berputar-putar kembali di otakku. Cukup lama, akhirnya, aku putuskan untuk menulis surat ini. 
Dan, aku pun tak tahu apakah aku akan menyesali keputusanku ini.Maaf, bukan berarti aku menghianatimu bukan pula berarti aku tak mencintaimu. Tidak! Jangan salah! Aku sangat mencintaimu, dengan sepenuh hatiku bahkan. Tapi hidup kita memang berbeda. Sama sekali berbeda. Kau bukan seseorang yang kucari selama ini. Aku menyesal telah menikmati malam ini bersamamu, aku berdosa!! Tapi itu akan jadi kenangan terindah dalam hidupku. Sekali lagi maafkan aku. Aku tahu kau akan marah dan mengutukku. Tapi tak ada pilihan yang lebih baik buatku. Dan, soal uang yang tak banyak ini, bukan berarti aku tak menghargaimu. Aku ingin kau gunakan uang ini untuk pulang kembali kepada orang tuamu. Mereka pasti akan menerimamu dengan baik. Hiduplah tenang disana, suatu saat nanti, pasti seseorang yang tepat akan membawa kebahagiaan ke dalam hidupmu. Percayalah! Tuhan takkan pernah menyia-nyiakan penyesalanmu. 
Sekian… 
Cintamu, Rama

Insya Allah aku telah menemukannya sekarang,, amieenn ya اَللّهُ (˘ʃƪ˘)

Ya Rabb..
Aku hanyalah wanita biasa..
Aku bukanlah wanita berparas cantik nan jelita..
Aku juga bukanlah wanita yang memiliki segalanya..
Aku....
Hanyalah hambaMu yang ingin memiliki pasangan yang "sederhana"..

Aku...
Tidak ingin menilai setampan apa dirinya..
Tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya..
Tidak ingin menilai setinggi apa jabatannya..
Tetapi,,
yang aku ingin dari dirinya adalah ketakwaannya kepadaNya..
Yang mengharapkan SurgaNya..
yang akan membawa keberkahan dan keridhaanNya..

Aku..
Berharap kelak di sebuah perbatasan waktu..
Akan dipertemukan dengan pasangan pilihanNya..
Pada waktu dan tempat yang telah ditetapkanNya..
Dengan...
Seseorang yang hatinya terpaut dan dekat kepadaNya..
Seseorang yang mengikuti Sunnah RasulNya..
Seseorang yang berpedoman pada KitabNya..
Dan,,
Seseorang yang akan ikhlas menerima kekuranganku..
Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku..
Yang akan menahkodai bahtera rumah tangga denganku kelak..
Yang menyayangi dan mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku..

Ya Rabb
Aku ingin menyayangi dan mencintainya secara sederhana..
Aku berharap begitu pun sebaliknya..
Biarlah saat ini,,
Aku menyemai cinta bersamaNya..
Menyemai kerinduan akan wajahNya..
Sebelum aku dipertemukan denganNya..

---------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah..
Insya Allah aku telah menemukannya sekarang..
Untuk hari ini, esok dan selamanya..

amieenn ya اَللّهُ (˘ʃƪ˘)

inspiration from :
*Satriaku, A.S.N.H ♥

Jumat, 07 Desember 2012

Semua Indah Pada Waktunya :)

Melupakan masa lalu yang menyakitkan
Walaupun suatu waktu ketika ada seseorang yang telah sengaja mengkhianatimu di masa lalu.
Maka tak ada alasan bagimu untuk tidak memberi maaf kepadanya.
Akan tetapi..
Sudah ada cukup alasan bagimu untuk tidak mempercayainya kembali.
Berhentilah memikirkan orang2 yang telah mengecewakanmu di masa lalumu.
Berhentilah berharap kepada orang2 yang telah dengan sengaja menyakitimu di masa lalumu.
Karena hal itu akan membuat banyak waktumu terbuang percuma dan sia-sia.
Percayalah..
Allah pasti punya alasan kenapa dia tidak berada bersamamu di masa sekarang dan di masa depanmu.
Ingatlah..
Jangan sekali-kali berprasangka buruk kepada Allah atas keputusan_Nya.
Apalagi sampai membenci Allah krna Ia tidak selalu memberikan apa yang kamu inginkan.
Tapi yakinlah..
Allah lebih tahu apa yang kamu butuhkan
daripada sekedar apa yang kamu inginkan.
Akan ada waktunya kapan Ia akan memberimu suatu yang lebih Indah
Dibandingkan dengan apa yang telah hilang dari genggamanmu.
Dan itulah sebenar-benarnya Karunia
Nikmat_Nya yang terkadang banyak dari kita tidak menyadarinya

Rabu, 05 Desember 2012

FRUSTASI WITH HOMEWORK (۳º̩̩́_º̩̩̀)۳ !!

sumpahhh gag ngerti aku sama pikiran dosen-dosenku yang manis iniiii...
ngasih tugas gag tanggung tanggung bikin emosi membuncah *sampek matahin bolpen temen saking emosinya.. maaf yaa -__-
ibaratnya itu tugas seperti RUMPUT LIAR YANG SEMAKIN DIPOTONG SEMAKIN TUMBUH MERAJALELA DENGAN SUBURNYA.... hassshh !!



belum kelar dengan tugas MP minggu depan, udah dikasih tugas dari matkul-matkul lainnya.
belum lagi survey ke BMT dan LPZ di sekitar Surabaya.. sesuatu banget pokoknya.
ibarat syahroni ngomong nihh yaa.. tugasku kali ini CETAR MEMBAHANA BADAI TSUNAMI GLUDUK GEMPABUMI KEBAKARAN BANJIR TORNADO apalah itu  namanya bencana alam masukin aja semua hahahaha!

sekarang lagi lanjut ke marketing plan dari tugas manajemen pemasaran. padahal besok pagi ada tugas juga dari akuntansi syariah ngerjakan soal nomer 3-4 .. tapi buat jurnalnya ituuuu sama aja bohongg.. banyak ciiiinttttt amsyoongg dueeehh (۳º̩̩́_º̩̩̀)۳

belum lagi tugas bisnis plan yang kyaknya bakal aku lagi dah yang ngerjainn.. hmmmm.. =___=
soalnya buat ngompakin anggota kelompok itu pasti mbulet ae.. bikin enek huahuaaa..*pengalaman semenjak dulu.


yahhh tapi apa boleh buat,, yang namany kuliah ya kudu siap dengan segala resikonya,, termasuk tugas seabrek gini niii.. tenanggg,, masih belum ngasepin skripsi kok,, HUAHAHAHAHA *ketawa ala evil
Щ(•Д•Щ)

[czeezh]

 

Senin, 26 November 2012

Jodoh gag akan kemana :)

Dulu aku punya prinsip, aku pengennya pacaran sekali seumur hidup, dan itu dengan suamiku setelah aku menikah. aku emang suka diperhatikan, tapi bukan berarti aku haus perhatian hanya karena sampai sekarang aku masih sendirian. aku emang ingin punya seseorang yang menyayangiku apa adanya, tapi bukan berarti aku miskin kasih sayang.

Aku gag kepikiran buat yang namanya pacaran meskipun pada akhirnya aku melanggar prinsip yang aku buat.. pernah sekali pacaran dan sampai saat ini belum memikirkan untuk yang kedua kalinya. Gak tau yaaaa…. aku kayak gak tertarik aja terikat dalam suatu hubungan yang bernama ‘pacaran’ meskipun banyak yang PDKT ma aku bahkan sering aku tolak karena emang aku gag tertarik dengan ikatan 'pacaran'

Sering aku dibilang aneh gara-gara suka banget sendirian alias 'single', dibilang "masa' mbaknya manis gini gag ada yang punya', dibilang lesbian, dibilang apalah itu namanya.. whatever.  Aku menyukai kesendirianku saat ini. Menikmati indahnya hidup bebas. Banyak temen dan gag ada yang ngelarang aku bergaul sama siapa aja , mau kmana aja. Aku menikmati ke-single-an ku ini.


                                  I'm not single and I'm very happy :D

Aku lebih tertarik dekat dengan seseorang untuk hal yang serius. Dan sampai saat ini aku belum menemukannya.. Entah kapan.. Tapi aku yakin, suatu saat nanti dia akan datang menemuiku.

patahan tulang rusuk takkan tertukar 

Jodoh gag akan kemana :)


the right man in the right place at the right time.

aku menunggu lelaki itu.
menunggu jodohku.
dia akan datang di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat sesuai yang telah ditentukan oleh-Nya :)

[czeezh]

Minggu, 25 November 2012

Best Friend is....




Cerita tentang sahabat buat aku gag akan ada habisnya. Buatku, mereka adalah sosok yang membuatku kuat dikala aku terjatuh.. dan akan selalu membimbingku agar tidak salah arah ketika aku terlampau bahagia. Mereka selalu ada disaat aku lagi sedih.. seneng.. susah.. apapun itu..
Banyak memori indah maupun menyakitkan disaat bersama mereka.. terutama ketika aku SMP.. sahabat saat itu yang menjadi penguatku *but,, the first is Allah SWT and second is my family.  Aku punya sahabat yang sampai saat ini masih terus terjalin hubungan baik diantara kita. Namanya Nikki. Dia saksi hidup bagaimana perjuanganku melewati 3 tahun terberat selama aku di SMP. Setiap hari dia dengan setianya dampingin aku dikala mereka ‘kumat’ dan dia yang paling mengerti aku.

Waktu SMA, kita beda sekolah. Tapi itu gag menghalangi kita buat pisah. Sesekali kita ngumpul-ngumpul. Di SMA, aku punya 2 sahabat terdekat.. namanya Nadya dan Zora. Kemana-mana kita slalu bertiga meskipun terkadang ada konflik ketidakcocokan atau perbedaan prinsip.. namun pada akhirnya selalu bersama-sama lagi. Ketika kita lulus dan memutuskan untuk lanjut kuliah.. kita mulai berpisah dan sibuk dengan urusan masing-masing. Aku melanjutkan kuliah di UNAIR. Sedangkan Nadya di UNEJ dan Zora di PERBANAS.

Di UNAIR, aku bertemu banyak teman baru..  waktu semester awal masuk kuliah, aku punya 5 teman dekat. Namanya Irul, Wahyu, Wenny, April, dan Bima. Kita dekat karena waktu itu kita 1 kelompok di mata kuliah Filsafat Ilmu yang tiap minggu selalu ada tugas sehingga makin mendekatkan kita. Tiap kerja kelompok,, kita hampir selalu make ruang 322.. tempat paling pojok dan paling dingin dilantai 3. Dulu tiap ngumpul,, Irul dan April slalu duet nyanyi *mentang-mentang anak padus.. hahahaha.. wahyu dan bima duet bahasa madura sementara aku dan wenny nyari bahan buat tugas. Bahkan dulu sempet mau buat band tapi akhirnya gag jelas juntrungannya wkwkwk.

Semester 2, kita mulai pisah sendiri-sendiri.. Bima mulai menghilang.. Irul juga entah kemana.. Wahyu sibuk dengan organisasinya.. April menemukan teman-teman baru.. Aku dan Wenny masih bersama. Semester 3 aku mulai sendiri.. mencari teman baru lainnya. Dan aku dengar kabar kalau Bima pindah ke fakultas hukum karena dia males dengan hitungan di ekonomi. Dan di semester inilah aku bertemu dengan teman-temanku yang sampai sekarang masih adem ayemm.. ada Nurul, Syelvi, Yulfa, Diah, Fitroh, Hilya, dan Ajeng.
Berharap sampai lulus nanti kita akan selalu menjadi sahabat :D

Love you all,, my best friend ...

Selasa, 13 November 2012

Ngkok Kerrong Tang Sampang


Tentang kita
Sejak hari itu kita selalu bersama
Menikmati suka duka KKN-Tematik
Letih kaki ini tak jadi penghalang
Ketika puluhan pematang tambak kita lalui
Ketika dalamnya lumpur kita sebrangi
Ketika terik mentari menyinari
Langkah kian pasti
Menuju kesuksesan misi

e delem kakerrongan se tak a konco' (dalam kerinduan tak berujung) 
ngkok kerrong tang sampang (aku rindu sampangku) 
ben bileh bektoh deteng (dan bila waktu itu kan tiba) 
ngkok so been a long polong (kita akan bersama lagi)
pole e bebenah nyellemah mata areh camplong (dibawah sunset pantai camplong)

Kini semuanya tlah usai
Kemarin hari perpisahan
Segalanya mulai berubah
Sampai kemarin hari-hari yang kita lalui terasa begitu lama
1 bulan cukup sudah
Hari-Hari yang singkat tapi tetap berkesan
saat kita bersama...kemarin


created by zeechamomilemaymay
inspiration from all my friend KKN-Tematik Sampang 2012.. miss u all

Kamis, 08 November 2012

Selalu Begitu...


aku hanya gag percaya
tapi kenyataannya seperti itu
owhh gitu..
oke fine :)
padahal tadinya mau ngasih something ke kamu
sesuatu yang udah gag penting lagi ada di aku
sesuatu yang seharusnya dari dulu aku kasih ke kamu, tapi aku selalu lupa bawa
sesuatu yang aku tahu kamu butuh itu..
sesuatu yang sangat berkaitan erat denganmu
semua tentangmu
tapi..
yahh.. mungkin memang lebih baik aku buang saja..
padahal itu hasil karyaku lhoo..
kamu tahu..
aku membuatnya sedetail mungkin
haha.. sayang sekali yahh
hanya akan jadi penghias tong sampah dikamarku

aku pengen bilang ke kamu
aku nepatin janjiku ke kamu
gag seperti kamu
kamu masih ingat dengan janji kita??
tapi sepertinya kamu lupa..
bukan lupa..
tapi kamu yang mengingkarinya
but, it's ok
sekarang kita buktikan siapa yang pembohong

kamu ingat waktu kamu meremehkan apa yang menjadi prinsipku?
kamu bilang dengan tertawa .. "Mana mungkin?"
tapi sekarang aku membuktikannya bahwa ucapanmu itu salah
SALAH BESAR!

terimakasih..
atas ketidakjujurannya
atas cemoohnya
dan sekarang aku hanya tersenyum puas
AKU BISA MELAKUKAN APA YANG KAMU REMEHKAN ITU

Selasa, 06 November 2012

Buat yang laki-laki :)

Buat yang laki-laki..
 
Wanita yang cantik dalam kesederhanannya, adalah wanita cantik yang sesungguhnya.

Pernikahanmu dengan wanita pilihanmu itu lebih panjang daripada kemampuan melengket dari bedak dan celak apa pun.

Engkau tak membutuhkan wanita yang kecantikannya baru tampil setelah proses berhias yang panjang dan meletihkan.

Yang kau butuhkan adalah wanita jujur yang damai wajahnya saat tidur, yang matanya terbelalak bergembira menyambut wajahmu yang biasa, yang tertawa renyah menyaksikan kelucuan anak kecil, yang berusaha menyenangkanmu dengan penganan yang dicoba dimasaknya sendiri, yang menghemat uangmu, yang menyemangatimu untuk menjadi profesional atau pebisnis yang sukses, yang memelihara kehormatannya, yang mesra dan manja kepadamu, tapi tegas dan galak dalam membela nama baikmu.

Minggu, 04 November 2012

Ini Keputusanku

aku masih belum terbiasa dengan caramu menghilang
masih belum terbiasa dengan caramu pergi
tapi aku sudah terbiasa menunggumu
aku sudah terbiasa merindumu
meski sudah berulang kali terjadi, dengan bodohnya aku masih melakukan kebiasaan bodoh itu
menunggumu dan merindumu
orang bilang menunggu adalah suatu hal yang paling menyebalkan
tapi aku berpikir, mungkin kamu lebih sebal menjadi orang yang ditunggu, bukan? ditunggu aku.
orang bilang merindu adalah suatu hal yang paling menyakitkan
tapi aku berpikir, kamu lebih sakit mendengar setiap keluhanku merindukanmu sebagai orang yang dirindukan, bukan? dirindukanku.
maka dari itu, aku pikir bahwa kamu lebih menyedihkan daripada aku
orang yang ditunggu dan dirindu lebih memiliki beban yang tak sanggup kamu keluhkan. karena kadang orang berpikir bahwa ditunggu dan dirindukan itu ialah hal yang membanggakan.
oleh karena itu, kuputuskan untuk tak lagi menunggumu dan juga tak lagi merindumu.
karena aku tak ingin menyimpan rasa sebal dan sakit di dirimu.
biar suatu saat, mungkin kamu bisa menungguku dan merindukanku
dan aku akan menjadi orang yang ditunggu olehmu dan dirindu olehmu
tapi tenang, aku takkan bilang padamu itu tindakan bodoh.
juga aku tak akan merasa sebal ditunggu
tak akan merasa sakit dirindukan
dengan senang hati aku menerimanya
dan satu hal, jika kamu menungguku karena aku menghilang
dan jika kamu merindukanku karena aku pergi
aku akan beritahu caraku menghilang dan pergi
tak sepertimu sekarang.
menghilang dan pergi.
tiba- tiba.

Jumat, 26 Oktober 2012

Antara si Raja Mie Indomie dan Rivalnya, Mie Sedaap

Hari ini bertepatan dengan Idul Adha 1433H. Ayah, ibu, dan adikku pada sibuk semua ikutan bantu nyembelih hewan kurban di Balai RT. Sementara aku asik fb-an dirumah *ansos ato apalah aku ini ==”(jangan ditiru). Berhubung ibu gag masak, akhirnya aku beli mie di toko tetangga. Dan entah kenapa mendadak teringat tugas Manajemen Pemasaran yang selalu saja berkenaan dengan produk dan pesaingnya. Belum lagi tugas Marketing Planku yang berjudul “Taktik si Raja Mie Indomie”. Alhasil yang tadinya beli Mi sedaap ikutan beli indomie.

Sampe dirumah, aku membandingkan kedua produk yang ada dihadapanku ini. Dua rival besar yang sampai saat ini mendominasi dunia per-Mie-an, Mie Sedaap dan tentu saja Indomie sebagai pelopornya. Mikir apa kelebihan dan kelemahan dua produk ini?.. aku udah lupa juga rasanya Indomie haha. Sejak adanya Mie sedaap, keluargaku beralih menjadi followernya mie sedaap dan meninggalkan si raja mie Indomie.
Menurutku.. tekstur Mie sedaap lebih kenyal dan untuk sisi rasa juga lebih enak mie sedaap. Tapi untuk yang ada nilai-nilai historynya jelas menang Indomie kemana mana :D. Yang ada dipikiran orang pasti “Indomie” sebagai brand ataupun market leader mie apapun. Ini nih yang buat konsumen tetap loyalty sama Indomie.
                                          Si Raja Mie dan Rivalnya

Mencari terobosan-terobosan baru dan tetap berinovasi menjadi kunci sukses sebagai market leader. Tidak melupakan sejarah kesuksesan merek juga menjadi hal yang harus diperhatikan.  Konsistensi dan komitmen tinggi diperlukan dalam implementasi strategi. Memang perlu usaha keras mempertahankan posisi terbaik. Kehadiran mie sedaap tentu menjadi semangat baru untuk bersaing menjadi yang terbaik secara sportif, jadi tetep semangat yahh Raja mie, Indomie.

Minggu, 21 Oktober 2012

Seandainya...


aku akan menjadi buih.. seperti putri duyung didongeng itu kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku sebut aku pesimis tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk kebenaran itu dan selama itu aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu kepadanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah aku kalah bahkan jauh sebelum mulai angkat senjata kau ada dihidupku tapi bukan untuk kumiliki kerjap mata indahmu hanya untuk dia dan selamanya itu tak akan berubah meskipun begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?? jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini.. kumohon jangan menyalahkan dirimu mungkin memang sudah begini takdir rasaku cintaku padamu takkan pernah melambung ke langit ketujuh aku hanya membiarkan buih-buih kesedihanku menyatu bersama deburan ombak laut karna memang inilah pengorbanan terakhirku : MEMBIARKANMU BAHAGIA TANPA DIRIKU seandainya.. *tentang rasa yang tak kunjung terucap

Sabtu, 20 Oktober 2012

Bullying - the worst part of the day is trying to get up enough courage to go to school



“the worst part of the day is trying to get up enough courage to go to school”

Aku pernah mengalami hal itu. Dan itu berlangsung selama 3 tahun. Betapa tiap hari aku harus memberanikan diri datang ke sekolah dan bertemu dengan mereka.. orang orang yang membuatku muak.. benci.. marah ketika ada di sekolah

2004

Selepas SD, aku memutuskan masuk ke SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Entah aku tak tahu mengapa aku tak bisa masuk ke SMP negeri. Padahal selama di SD prestasi akademikku begitu bagus.  Orang tuaku gag diam begitu saja. Mereka bahkan datang ke dinas pendidikan sidoarjo buat minta rekap nilaiku yang asli.. tapi percuma.. seakan ‘mereka’ menutupi semua kejanggalan yang ada. Itu bukan rahasia umum lagi disini.
Aku tak begitu mempermasalahkan aku masuk di SMP Muhammadiyah 1 ini, menurutku dia termasuk salah satu SMP swasta favorit di Sidoarjo dengan embel embel “high class”. Mayoritas siswanya adalah anak –anak dengan golongan menengah keatas *bahkan sekarang kalangan atas.  Ketika aku masuk untuk pertama kainya.. semuanya berjalan dengan baik-baik saja. Sampai 1 bulan mulai berjalan dan semuanya berubah dengan cepat.

Teman-temanku mulai menjauhiku.. aku gag tau kenapa. Hanya yang aku tau,, namaku berubah. Bukan lagi maya.. ketika aku lewat, mereka menyorakiku.. aku gag perlu repot repot untuk menyuruh mereka menyingkir dari gerombolan antrian panjang karena mereka akan menyingkir dahulu sebelum tubuh mereka yang ‘suci’ itu menyentuhku. Aku gag tau kenapa aku diperlakukan seperti itu. 

Dilempari bak tong sampah.. entah itu kertas, penghapus, dompet, tas, gantungan sapu, bahkan sandal pun pernah mampir ke badanku. Dan itu berlangsung setiap hari selama 3 tahun! Betapa aku menahan amarah setiap hari karena aku gag bisa membalasnya. Jumlah mereka terlalu banyak. Aku gag ngerti kenapa ada lelaki seperti mereka.. sungguh aku teramat membenci mereka. Dan karena teramat bencinya sampai sampai aku jatuh cinta sama rivalku sendiri.

Berpikiran buat bunuh diri juga pernah. Bukan karena aku stress disekolah. Tapi karena pikiran konyolku ‘menghantui mereka selamanya’  dan pilihan tempatnya adalah.. di kamar mandi.  Untungnya gag jadi kulakukan karena aku tau, aku masih punya sahabat yang setia menemaniku. Mereka yang selalu membuatku kuat menghadapi semuanya disekolah. Mereka yang tau persis bagaimana peristiwa bullying itu terjadi padaku. Terutama pada sahabatku, Nikki Paramyta. Yang dengan setianya menemaniku saat aku bener-bener down

2007

Ketika dipenghujung SMP.. dan UNAS siap menghadang. Mereka mendatangiku. Minta maaf atas semua kesalahan yang telah mereka perbuat selama ini. minta maaf itu gampang.. tapi memaafkan?? orang bilang lebih baik memaafkan.. tapi bisakah menghilangkan trauma yang ada? bisakah menghilangkan semua kenangan buruk itu dari ingatan?? bahkan hingga saat ini aku masih bis mengingatnya.. di kursi itu.. di ruang itu.. semuanya. Hanya dia.. rivalku yang satu ini.. yang juga membuatku jatuh cinta setengah kamprett.. gag pernah terucap kata ‘maaf’ darinya. Entah karena dia merasa amat bersalah atau bagaimana aku juga gag tau.

Kalian tau, betapa aku membenci reuni yang diadakan dan aku selalu gag pernah datang kecuali jika Nikki ikut datang. Aku terlalu takut buat datang ke tempat itu dan bertemu kalian lagi. Takut dengan sikap yang akan kalian tampakkan padaku. Meskipun yang terakhir dulu, ketika aku datang dan salah seorang diantara kalian meminta maaf padaku lagi.. aku tetap terasa canggung. meskipun aku tau kita sama-sama beranjak dewasa.. tapi maaf aku masih takut.

Mengambil hikmah dari semua kejadian itu.. aku bisa lebih kuat. Terbiasa memposisikan diriku sebagai perempuan yang tidak bergantung sama orang lain. Membuatku lebih mandiri karena aku bisa melakukan semuanya tanpa bantuan mereka.membuatku lebih bisa menahan emosiku yang labil. semua pelajaran yang kudapat ini ga lepas dari para rivalku.. terimakasih buat penderitaan yang kalian beri. aku mendapatkan banyak hikmah yang bisa kupetik dari semua ini (◕^◕)づ(╥﹏╥)

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo