Keputusanku
ini yang terbaik :)
Banyak
hubungan yang patah hilang dan berganti karena tidak memiliki komitmen.
“I love her because of the way she
treats me”
“I love him because of the way he
makes me feel”
“I love her because she’s so beautiful”
“I love him because he falls on my
feet with roses and jewels”
Orang
sering mendasari cinta atas hal-hal yang dianggap indah. It may sound romantic dan melakukan hal tersebut bukan sesuatu yang
salah. However, sometimes things get too
romantic that we often hear people say it in a cinema, with us eating popcorn
and shush-ing rude people.
Jarang
dari mereka (dan mungkin kita sendiri) berpikir :
“I love her because of the way she
treats me”
> what happens if she stops
treating you the way you love?
“I love him because of the way he
makes me feel”
> then what happens if he stops
making you feel that way?
“I love her because she’s so beautiful”
> three weeks later, a bus hit her.
“I love him because he falls on my
feet with roses and jewels”
> out of the blue, he’s broke that
he couldn’t buy you roses and jewels anymore.
Jarang
ada yang mengatakan :
“Saya
sayang dia karena Allah SWT”
Itulah
komitmen. Komitmen adalah sumber kekuatan bukan sesuatu yang justru membuat
orang takut menghadapinya.
Komitmen
adalah sumber kekuatan bagi seorang istri untuk pergi jauh melihat baik dan
buruknya suami. Menerima ketika dia sedang tampan dan menerima juga mana kala
dia sedang menguap dengan jeleknya saat bangun pagi.
Komitmen
adalah sumber kekuatan bagi seorang suami ketika mengetahui seorang wanita lain
mengajaknya berselingkuh dan dia memilih pulang ke rumah untuk makan malam
dengan istri dan berbagi kisah sambil tertawa.
Sebuah
makhluk bernama komitmen-lah yang membuat seorang ayah tidak malu kepada rekan
kerjanya dan berkata,”Kenalkan ini anak saya, dia sedang melakukan proses
rehabilitasi.. and I’m proud of him.”
Aku
yakin sang anak akan menitikkan air mata karena betapa banyak orang tua yang
marah, malu, dan mengekspresikan kemarahan dan rasa malu itu dengan menampar
sang anak. Padahal jika dirunut dari awal, banyak anak menjadi pemadat justru
karena kurangnya peran orang tua dari awal.
Apa
yang kurang dari awal?
Komitmen
memberi perhatian.
Komitmen
menjadi orangtua.
That’s how far a commitment will take
you
“I love you because Allah SWT.” That’s a
powerful sentence, right there.
Sebagian
dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia
baik, karena dia pintar, even mungkin
karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau mendadak jahat,
mendadak tidak sepintar dulu, atau mendadak miskin.
Will you still love them?
That’s why you need commitment.
Don’t love someone because of
what/how/who they are.
From now on,
Start loving some one,
Because Allah SWT
0 komentar:
Posting Komentar