Majas dibagi menjadi empat, yaitu :
1. MAJAS PERBANDINGAN
a. Personifikasi
adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki
sifat seperti manusia.
Contoh :
·
Daun kelapa melambai-lambai
di tepi pantai.
·
Bel sekolah memanggil
– manggil para siswa untuk masuk kelas.
b. Metafora
adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
·
Dia dianggap anak
emas oleh majikannya.
·
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
c. Eufimisme adalah
majas yang menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama
dengan maksud lebih sopan atau bermakna hormat.
Contoh :
·
Penjahat telah diamankan (maksudnya dipenjarakan).
·
Para karyawan perusahaan tersebut telah dirumahkan (maksudnya di PHK).
d. Sinekdhoke dibagi
menjadi dua :
®
Pras pro toto adalah
majas yang menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
·
Paman saya mempunyai atap di Jakarta.
·
Sampai sore ini, dia belum kelihatan batang hidungnya.
®
Totem pro parte adalah
majas yang menyebutkan seluruhnya untuk sebagian.
Contoh :
·
Indonesia
meraih medali emas dalam kejuaraan itu.
·
Sekolah
kami meraih juara satu dalam pertandingan bola basket minggu lalu.
e. Alegori adalah
majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang
utuh.
Contoh :
·
Hati-hatilah
mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan
badai dan gelombang. Apabila suami istri, antara nahkoda dan juru mudinya, sela
sekata dalam melayarkan bahteranya, niscaya mereka akan sampai ke pulau tujuan.
f.
Hiperbola adalah majas perbandingan yang mengandung
pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat.
Contoh :
·
Saya terkejut setengah mati mendengar
perkataannya.
·
Cita-cita anak itu selangit.
g. Simbolik
adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda
lain sebagai simbol atau lambang.
Contoh :
·
Negara ini kokoh berdiri laksana burung garuda.
·
Hati anak itu putih suci seperti bunga melati.
h. Litotes adalah
majas perbandingan yang ditujukan mengurangi atau mengecil-ngecilkan kenyataan
yang sebenarnya. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.
Contoh :
·
Gajiku tak
seberapa, cukup untuk makan anak isteri.
·
Terimalah Bingkisan
yang tak berharga ini.
i.
Alusio adalah majas perbandingan yang
mempergunakan peribahasa atau ungkapan lain yang diketahui umum.
Contoh :
·
Dasar tong
kosong nyaring bunyinya!
·
Kehidupannya sudah seperti telur diujung tanduk.
j.
Asosiasi adalah perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya ditandai
dengan kata bagai, seumpama, bagaikan, seperti.
Contoh :
·
Semangatnya keras bagaikan baja.
·
Hatinya sedih seperti diiris sembilu.
k. Parafrasis adalah majas perbandingan yang menjelaskan suatu kata
atau ungkapan dengan serangkaian kata lainnya yang mengandung arti yang sama
dengan kata yang digantikan itu.
Contoh :
·
Pagi-pagi
berangkatlah kami.
Menjadi Ketika sang surya keluar
dari peraduannya, berangkatlah kami.
·
Kereta api
itu berlari terus.
Menjadi Kuda besi yang panjang itu
berlari terus.
l.
Metonimia adalah majas perbandingan yang memakain
nama ciri, nama hal, atau merek dagang sebagai penggantinya.
Contoh :
·
Ayah baru saja membeli Zebra, padahal saya ingin Kijang.
·
Dalam pertandingan kemarin, dia memperoleh perunggu.
m. Antonomasia adalah
majas perbandingan yang menggunakan kata-kata tertentu sebagai nama panggilan
seseorang berdasarkan ciri-ciri fisik atau yang menonjol dari orang tersebut.
Contoh :
·
Dia dijuluki si
raksasa oleh teman-temannya.
·
Hidungnya mancung sekali sampai orang
memanggilnya si hidung elang.
n. Tropen adalah
majas perbandingan yang mempergunakan kata-kata yang sejajar artinya.
Contoh :
·
Semenjak kematian
istrinya, ia mengurung diri
dikamarnya.
o. Parabel adalah
majas perbandingan yang berupa cerita. Isinya berupa pedoman hidup, ajaran
agama, atau petuah-petuah.
Contoh :
·
Cerita dalam Mahabarata, Hikayat Abunawas, dll.
2. MAJAS SINDIRAN
a. Ironi adalah
majas sindiran yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud menyindir atau
memperolok-olok.
Contoh :
·
Bagus
sekali rapotmu, banyak benar angka merahnya.
·
Rajin
sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.
b. Sinisme adalah
majas sindiran yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
·
Perkataanmu tadi sangat menyebalkan.
·
Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
c. Sarkasme adalah
majas sindiran yang terkasar. Majas ini biasa digunakan oleh orang yang sangat
marah.
Contoh :
·
Memang kamu persis
monyet, jijik aku melihatnya!
·
Mampus
pun engkau tak ada peduliku.
Sumber : catetan jaman SMP lebih tepatnya 9 Februari 2007
0 komentar:
Posting Komentar