Sabtu, 07 September 2013

MAJAS

Majas (Figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menimbulkan efek tertentu. Majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain ditujukan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya.
Majas dibagi menjadi empat, yaitu :
1.       MAJAS PERBANDINGAN
a.       Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
·         Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.
·         Bel sekolah memanggil – manggil para siswa untuk masuk kelas.
b.      Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh :
·         Dia dianggap anak emas oleh majikannya.
·         Perpustakaan adalah gudang ilmu.
c.       Eufimisme adalah majas yang menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama dengan maksud lebih sopan atau bermakna hormat.
Contoh :
·         Penjahat telah diamankan (maksudnya dipenjarakan).
·         Para karyawan perusahaan tersebut telah dirumahkan (maksudnya di PHK).
d.      Sinekdhoke dibagi menjadi dua :
®     Pras pro toto adalah majas yang menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
·         Paman saya mempunyai atap di Jakarta.
·         Sampai sore ini, dia belum kelihatan batang hidungnya.
®     Totem pro parte adalah majas yang menyebutkan seluruhnya untuk sebagian.
Contoh :
·         Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan itu.
·         Sekolah kami meraih juara satu dalam pertandingan bola basket minggu lalu.
e.      Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh :
·         Hati-hatilah mendayung bahtera rumah tangga, mengarungi lautan kehidupan yang penuh dengan badai dan gelombang. Apabila suami istri, antara nahkoda dan juru mudinya, sela sekata dalam melayarkan bahteranya, niscaya mereka akan sampai ke pulau tujuan.
f.        Hiperbola adalah majas perbandingan yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat.
Contoh :
·         Saya terkejut setengah mati  mendengar perkataannya.
·         Cita-cita anak itu selangit.
g.       Simbolik adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contoh :
·         Negara ini kokoh berdiri laksana burung garuda.
·         Hati anak itu putih suci seperti bunga melati.
h.      Litotes adalah majas perbandingan yang ditujukan mengurangi atau mengecil-ngecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.
Contoh :
·         Gajiku tak seberapa, cukup untuk makan anak isteri.
·         Terimalah Bingkisan yang tak berharga ini.
i.        Alusio adalah majas perbandingan yang mempergunakan peribahasa atau ungkapan lain yang diketahui umum.
Contoh :
·         Dasar tong kosong nyaring bunyinya!
·         Kehidupannya sudah seperti telur diujung tanduk.
j.        Asosiasi adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya ditandai dengan kata bagai, seumpama, bagaikan, seperti.
Contoh :
·         Semangatnya keras bagaikan baja.
·         Hatinya sedih seperti diiris sembilu.
k.       Parafrasis adalah majas perbandingan yang menjelaskan suatu kata atau ungkapan dengan serangkaian kata lainnya yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh :
·         Pagi-pagi berangkatlah kami.
Menjadi Ketika sang surya keluar dari peraduannya, berangkatlah kami.
·         Kereta api itu berlari terus.
Menjadi Kuda besi yang panjang itu berlari terus.
l.        Metonimia adalah majas perbandingan yang memakain nama ciri, nama hal, atau merek dagang sebagai penggantinya.
Contoh :
·         Ayah baru saja membeli Zebra, padahal saya ingin Kijang.
·         Dalam pertandingan kemarin, dia memperoleh perunggu.
m.    Antonomasia adalah majas perbandingan yang menggunakan kata-kata tertentu sebagai nama panggilan seseorang berdasarkan ciri-ciri fisik atau yang menonjol dari orang tersebut.
Contoh :
·         Dia dijuluki si raksasa oleh teman-temannya.
·         Hidungnya mancung sekali sampai orang memanggilnya si hidung elang.
n.      Tropen adalah majas perbandingan yang mempergunakan kata-kata yang sejajar artinya.
Contoh :
·         Semenjak kematian istrinya, ia mengurung diri dikamarnya.
o.      Parabel adalah majas perbandingan yang berupa cerita. Isinya berupa pedoman hidup, ajaran agama, atau petuah-petuah.
Contoh :
·         Cerita dalam Mahabarata, Hikayat Abunawas, dll.

2.       MAJAS SINDIRAN
a.       Ironi adalah majas sindiran yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud menyindir atau memperolok-olok.
Contoh :
·         Bagus sekali rapotmu, banyak benar angka merahnya.
·         Rajin sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.
b.      Sinisme adalah majas sindiran yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
·         Perkataanmu tadi sangat menyebalkan.
·         Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
c.       Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar. Majas ini biasa digunakan oleh orang yang sangat marah.
Contoh :
·         Memang kamu persis monyet, jijik aku melihatnya!
·         Mampus pun engkau tak ada peduliku.

Sumber : catetan jaman SMP lebih tepatnya 9 Februari 2007

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo