Siang itu lagi asik-asiknya
nonton film,, mendadak ibundaku sms.. sejenak terdiam,, lalu melanjutkan film
yang sedang diputar sambil memikirkan isi sms tadi.. hpku berbunyi lagi
pertanda sms masuk, aku membukanya. aku tercengang membacanya. aku tau aku yang
memintanya tapi kenapa harus dia..?? aku terhenyak. aku membalas sms itu dan
langsung terdiam. berpikir.. memikirkannya.. aku tau dia lelaki seperti apa.
dia berbeda dengan yang lain, dan mungkin jarang ditemui lelaki seperti dia
dizaman sekarang ini. dia sosok yang sholeh.. pintar.. tampan.. hanya saja dia
berasal dari keluarga yang biasa-biasa,, dan mungkin keadaannya berada dibawah
keluargaku. tapi sungguh aku mengagumi kesholehannya. dia tidak pernah
meninggalkan sholat sekalipun dan selalu sholat di musholla. dia aktif di
kajian-kajian rutin bahkan dia rela datang jauh-jauh dari tempat kerjanya yang
ada diluar kota hanya untuk mengikuti kajian di kota kami. dan jangan
ditanyakan untuk bacaan Qurannya.. subhanallah sekali. manusia memang tidak ada
yang sempurna. tapi bagiku dia sempurna. aku mengenalnya sejak duduk dibangku
sd. dia teman mengajiku dulu meskipun dia lebih tua 2 tahun diatasku.. walaupun
begitu, sekalipun kita tidak pernah berbicara, jangankan untuk berbicara,
memandangku saja tidak pernah. dia selalu menundukkan pandangannya ketika
berbicara dengan lawan jenis yang bukan mahromnya, termasuk ketika berbicara
dengan ibundaku. dia sosok lelaki yang menjaga pandangannya dari sesuatu yang
tidak halal baginya.
Aku memang dekat dengan kakak
dan ibunya. bundaku pun demikian, sedangkan ayah dan adik lelakiku dekat dengan
dia. aku memikirkan bagaimana jadinya kelak jika dia datang ke ayahku dan
meminangku?? aku tau dia bukanlah lelaki yang mendatangi seorang gadis untuk
menjadi pacarnya, namun ia lebih dari itu. ia akan meminta ayah si gadis untuk
menjadikan puterinya sebagai calon istri untuknya. tapi bagaimana dengan perasaanku??
Aku tak tau.. aku hanya
bingung. lantas aku menghubungi seorang teman yang dia baru saja bertunangan.
aku bertanya padanya, berapa lama kamu mengenal tunanganmu itu? dia menjawab,
"baru 2 minggu dan aku langsung dilamarnya. awalnya aku ragu, tapi orang
tuaku meyakinkan ke aku, selama dia lelaki yang sholeh, insya Allah semua
urusan akan mudah. maka dari itu aku menerima pinangannya." Aku hanya
tercengang mendengarnya..
Orangtuaku menyerahkan
semuanya padaku karena kelak yang menjalaninya adalah aku. mereka hanya
mengingatkan sekiranya memang dia ingin meminangku, aku harus siap menjawabnya
Entahlah aku ingin memperbaiki
diriku dulu untuk lebih baik lagi sehingga ketika dia meminangku aku sudah
layak menjadi pendamping hidupnya :)
0 komentar:
Posting Komentar