Sabtu, 29 September 2012

memikirkan masa depan


Siang itu lagi asik-asiknya nonton film,, mendadak ibundaku sms.. sejenak terdiam,, lalu melanjutkan film yang sedang diputar sambil memikirkan isi sms tadi.. hpku berbunyi lagi pertanda sms masuk, aku membukanya. aku tercengang membacanya. aku tau aku yang memintanya tapi kenapa harus dia..?? aku terhenyak. aku membalas sms itu dan langsung terdiam. berpikir.. memikirkannya.. aku tau dia lelaki seperti apa. dia berbeda dengan yang lain, dan mungkin jarang ditemui lelaki seperti dia dizaman sekarang ini. dia sosok yang sholeh.. pintar.. tampan.. hanya saja dia berasal dari keluarga yang biasa-biasa,, dan mungkin keadaannya berada dibawah keluargaku. tapi sungguh aku mengagumi kesholehannya. dia tidak pernah meninggalkan sholat sekalipun dan selalu sholat di musholla. dia aktif di kajian-kajian rutin bahkan dia rela datang jauh-jauh dari tempat kerjanya yang ada diluar kota hanya untuk mengikuti kajian di kota kami. dan jangan ditanyakan untuk bacaan Qurannya.. subhanallah sekali. manusia memang tidak ada yang sempurna. tapi bagiku dia sempurna. aku mengenalnya sejak duduk dibangku sd. dia teman mengajiku dulu meskipun dia lebih tua 2 tahun diatasku.. walaupun begitu, sekalipun kita tidak pernah berbicara, jangankan untuk berbicara, memandangku saja tidak pernah. dia selalu menundukkan pandangannya ketika berbicara dengan lawan jenis yang bukan mahromnya, termasuk ketika berbicara dengan ibundaku. dia sosok lelaki yang menjaga pandangannya dari sesuatu yang tidak halal baginya.
Aku memang dekat dengan kakak dan ibunya. bundaku pun demikian, sedangkan ayah dan adik lelakiku dekat dengan dia. aku memikirkan bagaimana jadinya kelak jika dia datang ke ayahku dan meminangku?? aku tau dia bukanlah lelaki yang mendatangi seorang gadis untuk menjadi pacarnya, namun ia lebih dari itu. ia akan meminta ayah si gadis untuk menjadikan puterinya sebagai calon istri untuknya. tapi bagaimana dengan perasaanku??
Aku tak tau.. aku hanya bingung. lantas aku menghubungi seorang teman yang dia baru saja bertunangan. aku bertanya padanya, berapa lama kamu mengenal tunanganmu itu? dia menjawab, "baru 2 minggu dan aku langsung dilamarnya. awalnya aku ragu, tapi orang tuaku meyakinkan ke aku, selama dia lelaki yang sholeh, insya Allah semua urusan akan mudah. maka dari itu aku menerima pinangannya." Aku hanya tercengang mendengarnya..
Orangtuaku menyerahkan semuanya padaku karena kelak yang menjalaninya adalah aku. mereka hanya mengingatkan sekiranya memang dia ingin meminangku, aku harus siap menjawabnya
Entahlah aku ingin memperbaiki diriku dulu untuk lebih baik lagi sehingga ketika dia meminangku aku sudah layak menjadi pendamping hidupnya :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo