Selasa, 05 Juli 2016

Kisah Anak Pertama

"Anak Pertama, Bahunya Harus Sekuat Baja, Hatinya Harus Setegar Karang

Beginilah anak pertama...
Bahunya harus sekuat baja, hatinya harus setegar karang.

Tak ada yang tahu bagaimana dalam proses perjuangannya yang terlihat tangguh dan tegar itu ia bisa menangis sejadi-jadinya sendirian, ia tertatih berusaha melawan keterbatasan, ia bersikeras menerjang nasib keberuntungan.

Tak ada tempat meminta tolong bagi anak pertama, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Tak ada tempat meminta yang akan menjadikannya payah, tak ada tempat merengek yg akan membuatnya tampak lemah. Ketika terpaksa meminjam pada teman, hati kecilnya selalu berteriak, "Saya harus segera sukses agar kelak bisa bantu orang lain juga." Ya, mandiri. Dibentuk mandiri atau terbentuk mandiri.

Menurut penelitian, anak pertama perempuan berpotensi lebih hebat dari anak pertama laki-laki. Menurutku itu karna ketika anak pertama perempuan merasakan pahit kehidupannya saat masih menjadi anak, naluri keibuan memanggilnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya kelak menderita sepertinya.

Aku menggadaikan masa remajaku hanya menjadi kutu buku untuk bisa dapat beasiswa sejak SMP sampai lulus kuliah, motivasiku adalah agar punya bekal untuk mendidik anak dan menopang ekonomi keluarga.

Alhamdulillah punya suami juga anak pertama. Sehati sepaham dalam berjuang menjalani kehidupan. Betapapun kami mengalah pada kehidupan sebelumnya, meskipun tak banyak prestasi yang kami capai, yang terpenting hidup anak-anak kami kelak harus lebih mudah dari kami.

Itulah kami, anak pertama yang sering tak diperhitungkan."

http://www.elsanastasia.com/2016/07/anak-pertama-bahunya-harus-sekuat-baja.html?m=1

_Yup lelah memang_
Lelah menjadi anak pertama
Ketika dituntut dengan segudang prestasi namun setelahnya tak dihargai
Ketika segala paksaan dan cemooh menghinggapi dan tak ada yang mau mengerti
Ketika harus menjadi sosok teladan namun semuanya tetaplah dianggap buruk
Ketika semua kesalahan hanya ditimpakan padanya tanpa ia mengerti dimana letak salahnya
Aku pernah merasakan itu semua..
Yup merasakan..
Karena aku anak pertama

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo