Kamis, 10 Oktober 2013

Bukan Aku, Tapi Mereka

"Kamu itu orang penting, dari kalangan orang-orang hebat dan aku hanya orang biasa yang nggak akan pernah bisa meraihmu" 
Aku tertawa ketika lelaki itu berucap demikian, Aku bukan orang penting, mereka yang orang penting.. Gag ada kaitannya denganku. Aku hanya seorang gadis biasa yang nggak peduli dengan urusan seperti itu.. bahkan sangat muak. Teramat Sering.

 ****

Aku teringat sejenak kisah yang lalu. Setahun yang lalu saat semuanya berubah. Saat aku mengenal kalian. Awalnya terasa baik-baik saja. Lalu, dimalam itu. Terhenyak dengan pertanyaanmu tentangnya. Sungguh aku tak tahu apa yang terjadi selama ini. Apa yang ada dibelakang ini, aku tak tahu.. dan tak peduli. Hanya saja pertanyaanmu itu mengusikku. Aku hanya menjawab sekira yang aku tahu, yang seharusnya pribadi. Kamu memaksa, dan akhirnya aku minta hanya aku dan kamu, tanpa mereka yang lain tahu.

Aku masih ingat, ketika mereka keluar untuk membeli buah dan kamu memarkirkan mobil dipinggir jalan. Ya, hanya ada aku dan kamu. Dan pertanyaan demi pertanyaan bergulir. Aku menjawab semua yang aku tahu, lantas aku bertanya, Ada apa? Dan kamu pun bercerita.. cerita miris yang aku tau tentang kebusukan semuanya, tentang politik, tentang suatu hal yang sampai saat ini aku tak mengerti, ada apa dibalik semua ini?? Aku bilang, "Aku nggak tahu,, sungguh." Kamu tau siapa aku, dan kamu bilang "Kita udah dewasa kok dek, kita juga tau, ini tentang dia, bukan kamu. Kita nggak akan marah kok sama kamu, Nggak akan berubah juga."

Kami kembali ke basecamp 1. Kita berkumpul bersama dan aku tau, kalian membicarakan aku. Disela-sela pembicaraan itu, kudengar kalian menyebut namaku. Sungguh, aku risih mendengar kalian tertawa cekikikan seperti itu dan berceloteh "PSst,, jangan rame-rame, ada dia lho." Aku hanya terdiam, seakan aku adalah mata-mata musuh bagi mereka.  Kamu bilang, kalian sudah dewasa, tapi kenapa seperti itu? Malam itu, aku hanya berharap kalian nggak berubah..

Dan satu tahun pun berlalu, aku masih memegang perkataanmu waktu itu. Sampai semua mulai terjadi. Apa yang pernah kamu katakan padaku terjadi sekarang. Perang berkecamuk disini. Dan aku baru menyadari bahwa kalian tak lagi disini. Disaat wisuda kemarin, tak sengaja aku bertemu salah seorang dari kalian. Dia berkata, kalian telah diberhentikan karena dianggap membahayakan. Apa-apaan ini?! Nggak adil, kalian nggak bersalah. Sungguh, ada setitik rasa bersalah disini. Aku tak tahu siapa yang benar-siapa yang salah, siapa yang membuat semua fitnah ini.. Hanya saja, jika memang dia juga tersangkut didalamnya, aku minta maaf.

Ketika kekuasaan bisa mengendalikan semuanya

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo