Jumat, 22 Maret 2013

Sebait Kata...

hidup tanpa pemberontakan bak rangkaian tahun tanpa musim semi
dan pemberontakan tanpa hak bak musim semi digurun pasir yang gersang dan tandus
hidup, pemberontakan, dan hak adalah 3 entitas dalam satu diri..
ia abadi dan tak terpisahkan

kerinduanku yang dalam menjadi cawanku..
cinta menjadi anggurku..
dan kesendirian adalah suka citaku..

aku berkata dari apa yang ada didalam diriku
kata-kata yang kudengar jelas dalam keheningan
lihatlah..
aku hanyalah sebait kata yang terkadang menandai banyak hal dalam hidup
dan terkadang sama sekali tak menandai apapun

kerap kali aku jatuh cinta pada kematian
aku juga tlah mencoba mencintai kehidupan
karna kematian dan kehidupan bagiku sama indahnya
ketika musim gugur tlah berlalu
dan kidungnya berubah menjadi erangan serta nyanyian kematian
"ada kelezatan dalam darah dan rasa manis dari airmata"
melahap tiap kematian dan hal-hal yang sekarat

tenanglah hatiku
tenanglah sampai fajar tiba
tenanglah karna angkasa penuh dengan aroma kematian
dan tak mampu menghirup nafas kehidupanmu..
tenanglah hatiku..

aku terasing didunia ini
aku terbuang dan kesepian
tersiksa oleh kesendirianku
yang selalu menuntun pikiranku pada kerajaan maya yang ghaib
mungkin aku sudah tak berdaya lagi
mungkin aku sudah rapuh kali ini
dan benar-benar rapuh
bagai daun kering yang siap diterbangkan angin
bagai butiran debu yang tersapu tak berarti
bagai lilin yang perlahan akan padam dalam keheningan
aku hanya tinggal menunggu waktu...

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo